(written in 17 November 2009 at 17:17)Hei...
Pernahkah kau berjabat tangan dengan orang asing?
Bertemu dan bercengkerama sedikit di awal.
Pernahkah kau terpikir melakukan pertemuan dengannya untuk kedua kali?
Aku pernah.
Pernahkah kau sengaja mencari alasan untuk memaksa orang asing itu, menemanimu nonton di pertemuan selanjutnya?
Pernahkah kau berlagak kedinginan di dalam, hanya untuk melihat apa reaksi orang asing tersebut?
Aku pernah.
Pernahkah kau menuruti nasihat orang asing itu, "Jangan makan sambal", tetapi kau bersikeras melakukan hal sebaliknya?
Agar kau tahu seberapa perhatiannya dia terhadapmu.
Pernahkah kau merasa senang bukan main saat orang asing tersebut menyanyikan sebuah lagu di telingamu?
Dan itu menjadi lagu terbaikmu sepanjang masa.
Aku pernah.
Pernahkah kau melewati harimu tanpa senyuman?
Tidak. Setelah aku bertemu orang asing itu.
Pernahkah kau mendatangi orang asing itu di pagi hari dan mengucapkan, "Selamat Pagi" saat ia membuka matanya?
Aku pernah.
Pernahkah kau menghabiskan waktumu dengan tertawa lepas dan senyum yang
tak pernah pudar?
Hingga kau lupa akan caranya wajahmu menjadi cemberut dan jelek.
Pernahkah kau mendengar kata-kata dari mulut orang asing tersebut berubah menjadi kata-kata paling manis dan indah yang pernah kau dengar?
Aku pernah.
Pernahkah kau memutuskan untuk jatuh cinta dengan orang asing tersebut secepat ini?
Pernahkah kau membayangkan cinta kilat ternyata lebih berharga?
Aku pernah.
Pernahkah kau merasa jadi orang paling tak berguna, disaat kau tak bisa menuruti permintaan orang asing tersebut yang memintamu untuk tersenyum?
Pernahkah kau benar-benar bodoh dan membenci dirimu, saat kau tau orang asing tersebut mengucapkan kata "Aku Benci Kamu"?
Seperti kata orang, "Dunia seakan runtuh" saat kau ada di kondisi itu.
Seperti kata orang, "Hidup seakan tak berguna lagi" saat kau ada di kondisi itu.
Seperti kata orang, "Tak ada harapan dan maaf untuk orang bodoh" saat kau ada di kondisi itu.
Aku pernah.
Pernahkah kau takut setengah mati, saat kau tahu, orang asing tersebut ingin kembali ke kehidupannya?
Ironis, ia sudah bukan merupakan orang asing lagi bagi hatimu.
Bukan Orang Asing lagi yang kau temui dan kau jabat tangannya dulu.
Dan bukan Orang Asing lagi yang dengan baik hati memberimu kebahagiaan berlipat.
Aku pernah.